Dia datang,
Dengan kedua matanya
yang cerah
Bersama senyum yang tak
jua berubah
Langkahnya tak pernah
berbalik arah
Dia memang datang,
Namun dia tak lagi sama
Tatapanya tak ingin
berlama lama
Genggamanya bahkan
terasa hampa
Dia kini pulang,
Berdiri tepat di depanku
seperti patung
Menatapku seolah akulah
yang paling beruntung
Seketika dialah satu
satunya tempatku bergantung
Dia mendekat,
Namun debaran itu bahkan
tak hadir dalam hati
Cinta bahkan tak bisa
dirasa lagi
Dan rindu sekarang
bukanlah sesuatu yang berarti
Dia bukan milikku,
Karena raganya yang sama
namun hatinya sudah berbeda
Sebab ucapanya kini
menggoreskan luka
Bahkan senyum manisnya
mendatangkan air mata
Bukan lagi milikku
12 Oktober 2016